Senin, 20 September 2010

SEDULUR PAPAT KALIMO PANCER

Keberadaan kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Semenjak pertama kali kita diturunkan ke alam dunia lewat rahim ibu, Tuhan sudah menitahkan adanya penjaga-penjaga yang senantiasa mendampingi kita hidup di alam dunia. Dan sesuai dengan perintah Tuhan, para penjaga-penjaga itu dengan setia senantiasa berada di sekeliling kita.Setiap diri manusia mempunyai empat saudara. Ketika manusia msh berupa janin dalam perut ibunya, keempat saudara kita ini nyata, kasat mata alias bisa dilihat dg mata telanjang. Sunan Kalijaga melestarikan ajaran ini agar kita tidak melupakan mereka, bahkan kalo bs kita mengenali mereka. Berikut ada tembang dr Sunan Kalijaga yg sudah diubah dlm bhs. Indonesia biar gampang memahaminya.

"Ada sabda tentang saudara kita yg merawat dgn sungguh2. Yg memelihara berdasarkan kekuasaannya. Apa yg tercipta terwujud. Ketuban itu yg menjaga badan sy, yg menyampaikan kehendak, dgn kuasanya. Dinda ari-ari itu, yg memayungi semua tindakan berdasarkan kekuasaannya ( yg menyampaikan tujuan).
Sedangkan darah, siang dan malam membantu Allah yg Maha Kuasa. Mewujudkan Kehendak-Nya. Pusar kekuasaannya, memperhatikan sungguh2 diriku, memenuhipermintaanku. Kekuasaaanya itu. Maka, lengkaplah empat saudara saya, kelimanya sebagai pusat. Sudah menjadi satu. Manunggal dgn wujudku."


Dari kedua bait kidung itu, jelas sudah apa yg dinamakan sedulur papat (saudara empat). Semuanya merupakan saudara kandung ketika manusia msh berupa janin. Mereka smua menjaga pertumbuhan manusia di dalam kandungan sang ibu.
Bagi orang Jawa, khususnya orang yang memahami tentang Kejawen, adanya para penjaga tersebut dikenal dengan sebutan “Sedulur Papat”. Siapa saja Sedulur Papat itu? Sedulur papat yang dikenal masyarakat yang memahami Kejawen adalah:
1. Kakang Kawah (Air Ketuban)
2. Adhi Ari-Ari (Ari-ari)
3. Getih (Darah)
4. Puser (Pusar)

Anak yg pertama tentu kakak dr sang janin, yaitu ketuban atau kawah karena yg keluar pertama kali. Bisa disebut jg sbg saudara tua. Dia berfungsi menjaga janin di dlm rahim.
Saudara sekandung yg lebih muda adalah ari-ari, plasenta. Sbg pembungkus janin di dlm rahim. Dinyatakan bahwa ari-ari memayungi sang janin di dlm perut ibu. Begitu bayi lahir, maka ari-ari itu ikut keluar. Ia mengantarkan sampai ke tujuan. Yaitu lahir dengan selamat disertai dgn dirinya.

Berikutnya adalah darah. Ini jg saudara sang janin. Tanpa ada darah janin bukan saja tidak bs tumbuh, tp jg akan mengalami keguguran. Dalam kata2 Sunan, darah disebut membantu Allah siang dan malam untuk mewujudkan kehendak Tuhan.

Saudara keempat adalah pusar (Jawa: puser atau wudhel). Disini yg dimaksud adalah tali pusar. Sedangkan pusar sendiri sebenarnya hanyalah bekas menempelnya tali pusar pd perut. Tali pusarlah yg menghubungkan antara perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Ia sbg alat untuk menyalurkan makanan dr ibu ke bayi dalam kandungan.

Air ketuban dan darah dibersihkan begitu bayi dilahirkan. Dan potongan tali pusar dipendam atau dihanyutkan ke sungai. Jasad yg terlahir hidup adalah bayinya (sang pancer), sedang secara metafisik saudara empat kita itu menjaga kita hingga kita mati.

Lalu siapakah yang disebut dengan istilah Pancer? Yang disebut dengan istilah Pancer itu adalah si jabang bayi itu sendiri. Artinya, sebagai jabang bayi yang berwujud manusia, maka dialah pancer dari semua ‘saudara-saudara’nya yang tak tampak itu.

Apa pandangan jawa ini bertentangan dgn ajaran Islam?
Perhatikan ayat berikut : "In kullu nafsin lamma 'alayha hafizh, setiap diri niscaya ada penjaganya." Juga pd ayat ini : "Wa huwa al-qahir fawq ibadih wa yursil alaykum hafazhah hatta i'dza ja'a ahadakum al-mawt tawaffathu rusuluna wa hum la yufarrithun. Dialah yg berkuasa atas semua hambaNya. Dan Dia mengutus kepada kalian penjaga-penjaga untuk melindungimu. Jika seseorang sudah waktunya mati, maka utusan2 Kami itu mewafatkannya tanpa keliru."

Setelah Islam masuk Jawa, kepercayaan tentang saudara empat ini dipadukan dgn empat malaikat yaitu Jibril, Isrofil, Mikail dan Izroil. Ke-empat malaikat ini jg dikenal di dunia Yahudi dan Kristiani. Oleh kelompok sufi tertentu, system saudara empat ini disejajarkan dengan keempat sifat nafsu, yaitu nafsu amarah, lawmanah, sufiah dan mutmainnah. Dan ini lebih tepat diselaraskan/disejajarkan dgn sifat KEKUATAN, KECERDIKAN/KEPINTARAN, SEMANGAT (di jalan kebenaran) dan KESUCIAN. Tampaknya system saudara empat ini lebih mudah dimengerti dan sesuai dgn system empat malaikat karena fungsi kekempat malaikat itu terkait dgn perlindungan mereka kepada manusia (yg berlaku baik tentunya).

kesamaan antara ajaran Kejawen dan Islam tersebut yakni Kakang Kawah yang disebutkan sebagai pembuka jalan si jabang bayi, itu di Islam dianggap sama dengan Jibril (Penyampai Wahyu). Malaikat Jibril lah yang membuka jalan bagi keselamatan sang bayi hingga lahir ke dunia.

Sedangkan Adhi Ari-ari yang disebut-sebut di dalam ajaran Kejawen, di dalam Islam dianggap sama dengan Mikail (Pembagi Rezeki). Karena lewat Ari-Ari itulah si jabang bayi dapat hidup dengan sari-sari makanan yang didapatkan dari seorang ibu.

Sementara Getih (darah) , bagi orang Kejawen, pada pemahaman orang Islam dianggap sama dengan keberadaan malaikat Izroil (pencabut nyawa). Buktinya, jika tidak ada darahnya, apakah manusia bisa hidup?

Yang terakhir adalah Puser. Dalam pemahaman masyarakat Kejawen, Puser adalah sambungan tali udara (napas) antara sang ibu dengan anaknya. Nah, pada pemahaman Islam, Puser ini dianggap sama dengan Isrofil (Peniup Sangkakala). Meniup sangkakala menjelang kiamat Qubro (kiamat Besar) adalah dengan napas.

Oleh karena itu, kita wajib mengenali siapa penjaga-penjaga tak nampak yang sudah diperintahkan Allah untuk senantiasa mendampingi kita. Dengan kita mengenali keberadaan mereka, akhirnya mereka nantinya bisa mawujud (berwujud). Dan yang perlu diingat lagi, jika kita sudah melihat wujud mereka, maka hendaknya kita senantiasa memuji atas kebesaran Allah yang Maha Agung. Karena atas titah Allah-lah kita semua bisa hidup berdampingan dengan penjaga-penjaga yang disebut dengan Sedulur Papat, Kalimo Pancer.